Rabu, 23 April 2014

Rangkuman Foundation of Group Behavior (BAB 6)

BAB 6
Foundation of Group Behavior
Defining and Classifying Groups
Groups adalah kumpulan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling bergantung, serta memiliki tujuan yang sama. Jenis Groups dibagi menjadi dua yaitu:
·         Formal : group yang memiliki struktur dan aturan yang mengikat. Contohnya, sebuah perusahaan yang besar sudah memiliki tingkat jabatan dan aturan yang mengikat. Macam groups formal dibagi menjadi dua yaitu:
1)      Command group: kelompok yang terbentuk untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada manajer. Contohnya, departemen produksi dan operasional.
2)      Task group: kelompok yang terbentuk untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu dan sifatnya sementara, setelah tugas selesai maka kelompok ini dapat dibubarkan. Contohnya, panitia lomba 17 Agustus, setelah lomba selesai maka panitia dibubarkan. 
·         Informal : group yang dibentuk atas dasar kesepakatan dan tidak memiliki aturan yang mengikat. Contohnya, perkumpulan para pegawai bagian HRD di suatu perusahaan yang selalu melakukan kumpul-kumpul selama jam makan siang.
1)      Interest group: kelompok yang terbentuk karena adanya minat yang sama. Contohnya, sekelompok orang yang menyukai anime Jepang yang membuat suatu perkumpulan.
2)      Friendship group: kelompok yang terbentuk karena adanya karakteristik yang sama. Contohnya, perkumpulan mahasiswa yang berasal dari Sumatera.
Suatu kelompok formal dapat menjadi kelompok informal begitu juga sebaliknya. Kelompok formal dapat menjadi kelompok informal saat ada bagian dari kelompoknya yang membentuk perkumpulan informal sendiri. Sedangkan kelompok informal dapat menjadi kelompok formal saat kelompok tersebut menetukan syarat menjadi anggota dan memiliki struktur kelompok.
Why People Join Group?
·         Security : untuk mendapatkan keamanan fisik dan psikis.
·         Status : agar dikenal sebagai bagian dari kelompok.
·         Self-esteem : agar dihargai oleh orang-orang disekitarnya.
·         Affiliation / Proximity : adanya rasa kebersamaan dan kedekatan diantara anggota.
·         Power : untuk mendapatkan kekuatan.
·         Goal achievement : untuk mendapatkan kepuasan atau tujuan tertentu.
The Five-Stage Model of Group Development 
 Tahapan pembentukan kelompok adalah:
·         Prestage I : terdiri dari orang-orang yang memiliki tujuan tetapi masih berbeda-beda.
·         Forming : kumpulan orang-orang tersebut sudah mulai ada batasannya tetapi belum terbentuk kelompok.
·         Storming : mulai terjadi kegaduhan untuk menentukan tujuan dari kelompok.
·         Norming : terjadi pemusatan aturan, terbentuk kelompok informal.
·         Performing : ada pembagian peran, pengukuran kinerja, dan mulai stabil, sudah terbentuk kelompok yang formal.
·         Adjourning : penyesuaian yang terjadi karena situasi yang berganti, kelompok bisa pecah atau semakin mantap.

Group Properties
1.      Role merupakan peran dan perilaku individu yang diharapkan kelompok.
·         Role Identity: Sikap dan perilaku yang konsisten dengan peran tertentu.
·         Role Perception: Pandangan individu tentang bagaimana dia seharusnya bertindak dalam situasi tertentu.
·         Role Expectations: Pandangan individu tentang bagaimana dia seharusnya bertindak dalam situasi tertentu.
·         Psychological Contract: Sebuah perjanjian tidak tertulis yang menetapkan apa yang manajemen harapkan dari karyawan dan sebaliknya.
·         Role Conflict: Sebuah situasi di mana seorang individu dihadapkan oleh harapan peran yang berbeda.

2.      Norm adalah standar yang berlaku sesuai alokasi sumber daya.
Classes of Norms:
-          Performance norms
-          Appearance norms
-          Social arrangement norms
-          Allocation of resources norms
·         Conformity: Menyesuaikan perilaku seseorang untuk menyelaraskan dengan norma-norma kelompok.
·         Reference Group:  Kelompok penting  yang norma-norma ditaati oleh individu.
·         Deviant Workplace Behavior:  Tindakan antisosial oleh anggota organisasi yang sengaja melanggar norma-norma dan mengakibatkan konsekuensi negatif bagi organisasi, anggotanya, atau keduanya.
3.      Status adalah sebuah posisi atau peringkat yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain.
 


4.      Size merupakan ukuran seberapa besar kelompok. Kelompok yang besar memiliki tingkat perhatian terhadap anggotanya rendah dan hasil kerja yang dihasilkan akan ikut rendah.
·         Social Loafing: Kecenderungan bagi individu untuk mengeluarkan sedikit usaha ketika bekerja secara kolektif daripada ketika bekerja secara individual.
5.      Composition adalah jenis individu yang menjadi anggota kelompok.
·         Group Demography: Tingkat dimana anggota kelompok memiliki berbagai macam atribut umum demografi, seperti usia, jenis kelamin, ras, tingkat pendidikan, atau masa kerja dalam organisasi, yang memiliki dampak terhadap omset.
·         Cohorts: Individu yang merupakan bagian dari kelompok, dan mengadakan atribut umum.
6.      Cohesiveness adalah sejauh mana anggota kelompok akrab satu sama lain dan termotivasi untuk tinggal dalam kelompok.
Cara meningkatkan kohesivitas kelompok:
·         Membuat kelompok yang lebih kecil.
·         Mendorong perjanjian dengan tujuan kelompok.
·         Meningkatan waktu yang dihabiskan bersama-sama.
·         Meningkatkan Status grup dan penyeleksian anggota.
·         Merangsang persaingan dengan kelompok lain.
·         Memberikan reward kepada kelompok, bukan individu.
·         Secara fisik mengisolasi kelompok.


Relationship Between Group Cohesiveness, Performance Norms and Productivity

  


·         Tingkat kohesivitas tinggi, performa tinggi, mana produktivitas tinggi. Pada posisi ini pegawai akan merasa nyaman dengan kelompoknya dan tidak ada praduga.
Contoh: perusahaan yang memiliki banyak kesamaan seperti etnis, agama, daerah asal, serta memiliki aturan yang adil dan ditaati, maka pegawainya akan merasa nyaman bekerja di sana.
·         Tingkat kohesivitas tinggi, performa rendah, maka produktivitas rendah. Pada posisi ini pegawai akan merasa tidak nyaman dengan kelompoknya dan ada rasa iri antar anggota.
Contoh: perusahaan yang terdiri dari pegawai yang memiliki persamaan, tetapi memiliki aturan yang tidak ditaati, maka pegawai akan merasa tidak nyaman, karena terjadi rasa iri antara pegawai.
·         Tingkat kohesivitas rendah, performa tinggi, maka produktivitas tinggi. Pada posisi ini pegawai akan merasa dihargai kinerjanya.
Contoh: perusahaan yang terdiri dari pegawai yang beragam, tetapi memiliki aturan yang adil dan ditaati, dan penilaian berdasarkan kinerja. Maka tingkat produktivitas pegawai akan tinggi karena merasa dihargai.
·         Tingkat kohesivitas rendah, performa rendah, maka produktivitas rendah. Pada posisi ini pegawai akan merasa tidak nyaman karena tidak ada aturan yang jelas.
Contoh: perusahaan yang terdiri dari pegawai yang beragam, tetapi memiliki aturan yang tidak ditaati, maka pegawai perusahaan tersebut akan merasa tidak nyaman yang mengakibatkan produkivitas rendah.


Group Decisions Making
·         Grup besar memfasilitasi penyatuan informasi tentang tugas-tugas kompleks.
Kelebihannya: Informasi lebih lengkap , Peningkatan keragaman pandangan , Tingginya kualitas keputusan (akurasi tinggi) , Peningkatan penerimaan solusi.
Kekurangannya: Lebih memakan waktu (lebih lambat) , Tekanan yang meningkat untuk menyesuaikan , Dominasi oleh satu atau beberapa anggota , Tanggung jawab ambigu
·         Kelompok-kelompok kecil yang lebih cocok untuk mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan tugas-tugas kompleks.
·         Sederhana, untuk tugas-tugas rutin dan standar, meningkatkan efektivitas.

Group Decision-Making Techniques
·         Interacting Groups adalah kelompok yang khusus dimana setiap anggotanya berinteraksi satu sama lain face to face.
·         Nominal Groups Technique adalah sebuah metode pengambilan keputusan kelompok di mana masing-masing anggota bertemu tatap muka.
·         Brainstorming adalah sebuah proses pencarian ide dengan mengeluarkan semua ide yang ada pada setiap individu.
·         Electronic meeting adalah sebuah pertemuan yang menggunakan media elektronik, sehingga terjadi sedikit interaksi antar anggota. 


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar