EMOTION
AND MOOD
- Emotion And Mood
Ada 3
bagian penting dalam emotion and mood
yaitu:
Afeksi :
nada perasaan (bagaimana kita
merasakan sesuatu), hanya dirasakan di 'dalam' (di pendam). Contohnya
saat kita merasa jengkel dengan seseorang tapi kita bersikap biasa
saja saat bertemu orang tersebut .Emosi :
Emosi adalah perasaan intens yang
ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu, dapat juga dikatakan
reaksi terhadap seseorang terhadap kejadian . contohnya saat kita
sedih air mata kita mengalir.
Mood : dapat disebut suasana hati (respon yang terjadi setelah merasakan), melibatkan aspek biologis dan durasi terjadinya biasanya panjang/lama. Terkadang mood muncul tiba-tiba karena adanya suatu hal yang memancingnya keluar. Contohnya pada pagi hari seseorang merasa baik-baik saja, tetapi tiba-tiba moodnya berubah menjadi buruk saat barang yang dimilikinya hilang.
Mood : dapat disebut suasana hati (respon yang terjadi setelah merasakan), melibatkan aspek biologis dan durasi terjadinya biasanya panjang/lama. Terkadang mood muncul tiba-tiba karena adanya suatu hal yang memancingnya keluar. Contohnya pada pagi hari seseorang merasa baik-baik saja, tetapi tiba-tiba moodnya berubah menjadi buruk saat barang yang dimilikinya hilang.
The
Basic Emotions
Emosi
sebenarnya hanya terdiri dari sedikit emosi dasar saja. Selebihnya
adalah perpaduan antara emosi-emosi dasar itu. Misalnya Paul Ekman,
salah seorang peneliti emosi paling terkemuka, menunjukkan bahwa
manusia memiliki 6 emosi dasar, yakni ‘fear’ (takut), ‘anger’
(marah), ‘sadness’ (sedih), ‘joy’ (bahagia), ‘disgust’
(jijik) dan ‘surprise’ (terkejut). Emosi dasar itu dipercaya
dimiliki oleh semua manusia dari budaya manapun juga.
- Do Emotions Make us Irrational ?
Memuculkan
emosi terkadang membuat kita merasa lemah, rapuh bahkan dapat dibenci
oleh orang lain, oleh karena itu menurut beberapa ahli memunculkan
emosi di tempat kerja tidak disarankan karena akan mempengaruhi
kinerja karyawan. Padahal tidak semua pandangan ahli benar karena
memunculkan emosi khususnya di dunia kerja dapat membantu kita untuk
mengambil keputusan yang rasional, serta dapat membuat kita lebih
memahami dunia sekitar, dan hidup kita tidak menjadi datar-datar
saja. Hal ini juga telah dibuktikan lewat beberapa penelitian. Jadi
menampilkan emosi itu sah-sah saja dan rasional karena kita semua
adalah mahkluk hidup yang dapat merasakan.
Mood as
Positive and Negative Affect
Salah satu
cara untuk mengklasifikasikan emosi adalah tergantung positif atau
negatifnya mereka. Emosi positif seperti kegembiraan dan rasa syukur
mengekspresikan evaluasi yang menguntungkan atau perasaan.
Emosi-emosi negatif seperti kemarahan atau rasa bersalah. Ingat bahwa
emosi tidak bisa netral. Menjadi netral berarti nonemotional
Positive
Affect
Berdampak
positif sebagai suasana hati yang terdiri dari positif emosi seperti
kegembiraan, keyakinan diri, keceriaan, kebosanan, kelesuan,
kelelahan pada akhir rendah.
Negative
Affect
Pengaruh
negatif adalah suasana hati yang terdiri dari kegelisahan, stres,
dan kecemasan, relaksasi, ketenangan pada akhir rendah. Perhatikan
bahwa positif dan negatif mempengaruhi adalah suasana hati.
- Sources Of Emotions And Moods
Kepribadian. Suasana hati
dan emosi setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh
kepribadian orang tersebut.
Hari dalam seminggu dan waktu
dalam satu hari adalah suatu keadaan dimana emosi dan mood
seseorang berada dalam kondisi yang paling baik dalam suatu hari.
Kebanyakan dari kita akan merasa senang di akhir minggu sedangkan
merasa lesu atau mudah marah saat di awal minggu. Hal ini dikarenakan
kita senang akan mempunyai waktu refreshing di akhir minggu dan
merasa buruk saat awal minggu karena tugas dan rutinitas yang harus
dihadapi.
Cuaca.cuaca hanya
berpengaruh kecil terhadap suasana hati. Meskipun cuaca cerah tapi
terkadang kita juga merasa bad mood.
Stress. kegiatan
sehari-hari yang menyibukkan dapat membuat suasana hati menjadi
buruk.
Aktivitas sosial.aktivitas
sosial dapat meningkatkan suasana hati yang baik. Terutama aktivitas
yang dilakukan bersama teman atau keluarga.
Tidur.Jika kurang tidur
akan menunjukkan kondisi yang lebih kelelahan,kemarahan,dan
permusuhan serta berpengaruh saat pengambilan keputusan dan
mengakibatkan kesulitan dalam mengontrol emosi.
Olah Raga. dengan berolah
raga kita dapat memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik dan dapat
mengurangi stress.
Umur. Umur juga
mempengaruhi emosi seseorang. Semakin tua seseorangmaka emosi
negatifnya akan semakin berkurang dan suasana hati yang positif akan
bertahan lebih lama.
Jenis kelamin. Wanita
lebih sering mengalami dan menunjukkan emosi positif dan
negative,kecuali kemarahan. Pria lebih sering menunjukkan emosi yang
kuat seperti kemarahan,sedangkan wanita menunjukkan emosi yang lebih
rendah seperti sedih dan ketakutan.
- Emotional Labor
Tantangan
yang sebenarnya adalah ketika karyawan harus memproyeksikan satu
emosi sementara
secara bersamaan merasakan lain . Kesenjangan ini adalah disonansi emosional. Jika hal itu tidak segera di atasi, akan menyebabkan kelelahan emosional, frustasi pada karyawan. Oleh karena itu peningkatan kerja emosional karyawan adalah komponen kunci prestasi kerja yang efektif.
secara bersamaan merasakan lain . Kesenjangan ini adalah disonansi emosional. Jika hal itu tidak segera di atasi, akan menyebabkan kelelahan emosional, frustasi pada karyawan. Oleh karena itu peningkatan kerja emosional karyawan adalah komponen kunci prestasi kerja yang efektif.
Felt Emotions VS Displayed
emotion
Felt emotions adalah perasaan /
emosi sesunguhnya dari diri seseorang, merupakan emosi bawaan dari
seseorang, dan tidak bisa dipelajari, sedangkan displayed emotion
adalah emosi yang harus dipenuhi oleh pekerja atas suatu jabatan yang
ia duduki, atau kata lain adalah emosi karena tuntutan pekerjaan dan
bisa dipelajari oleh seseorang. Di dalam displayed emotion itu juga
terdapat dua jenis, yaitu surface acting, dan deep acting. Surface
acting hanya bersifat pura-pura saja agar tampak ramah di depan orang
atau konsumen padahal sebenarnya tidak. Sedangkan pada deep acting,
mereka lebih mendalami dalam melakukan displayed emotion, seseorang
berusaha untuk lebih memahami perasaan konsumennya.
Affective Event’s Theory
Affective Events Theory (AET)
menunjukan bahwa karyawan bereaksi secara
emosional terhadap hal-hal yang terjadi di tempat kerja dan reaksi
ini mempengaruhi kinerja dan kepuasan mereka.
Contohnya saat seorang pegawai melakukan kesalahan dan dimarahi oleh
bosnya serta di ancam akan dipecat, pegawai tersebut akan merasa
putus asa dan menyebabkan dia tidak focus dengan pekerjaannya. Hal
ini mengakibatkan kinerjanya semakin memburuk. Tetapi lain ceritanya
jika seorang pegawai diberi pujian atas kinerjanya dan diberikan
bonus tambahan , maka pegawai itu akan senang dan kinerjanya semakin
membaik.
- Emotional Intelligence
Emotional Intelligence (EI)
adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui emosi di dalam diri
sendiri dan orang lain, mengerti maksud dari emosi tersebut dan
mengatur emosi seseorang menurut cascading model. Biasanya
seseorang yang mampu mengambil keputusan yang baik cenderung untuk
tidak melibatkan pusat emosi otak dalam proses pengambilan keputusan
dan lebih menekankan pada penggunaan bagian kognitif dalam otak
mereka.
The Case For EI
Ada beberapa pendapat yang
mendukung EI, yaitu :
- Intuitive Appeal
Intuisi membuat seseorang dapat
mendeteksi emosi orang lain, mengontrol emosinya sendiri, dan
mengatasi interaksi social dengan baik, serta mempunyai keunggulan di
dalam dunia bisnis.
- EI Predicts Critreria That Matter
Bukti menunjukkan bahwa meskipun
lemah, EI secara konsisten berhubungan dengan performa kerja.
- EI is Biologically Based
Orang dengan kerusakan di bagian
otak yang mengatur proses emotional mempunyai tingkat inteligensi
yang standard dan tidak dapat membuat keputusan yang baik.
The Case Against EI
EI juga mempunyai beragam kritik
yang mengatakan EI tidak dapat dipercaya dan tidak bisa diukur.
- EI Researchers Do Not Agree on Definitions
Ada beberapa definisi tentang EI
yang menyebabkan peneliti tidak bisa sepakat akan arti dari EI..
- EI Can’t Be Measured
Cara pengukuran EI masih tidak
jelas.
- EI is Nothing But Personality With Different Measure
EI sangat dekat dengan kepintaran
dan kepribadian sehingga bila mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut, maka EI tidak mempunyai hal khusus untuk ditawarkan.
Emotion Regulation
Emotion regulation adalah untuk
mengidentifikasi dan memodifikasi emosi yang dirasakan. Lewat
berpikir tentang hal yang menyenangkan, menekan pikiran negatif,
mengalihkan perhatian, atau melakukan teknik relaksasi. Tetapi ada
efek buruknya yaitu kita menjadi terlalu fokus pada hal yang kita
takutkan.
- OB Applications of emotions and moods
Emosi dan mood dapat membantu
kita dalam beberapa proses yaitu:
Selection
Pengusaha
mempertimbangkan
karyawan di posisi yang tepat sesuai dengan kemampuannya.
Decision Making
Emosi
yang positif dapat
membantu kita mengambil keputusan yang baik, sedangkan emosi negative
membuat kita tidak dapat mengambil keputusan.
Creativity
Suasana hati yang baik membuat
pikiran para pekerja menjadi lebih flexible dan terbuka dalam
berkreasi.
Motivation
Mempromosikan para pekerja adalah
salah satu cara agar para pekerja memiliki emosi dan suasana hati
yang baik, dengan promosi ini mereka juga akan termotivasi dalam
bekerja.
Leadership
Menjadi seorang pemimpin harus
memiliki emosi yang baik, karena emosi yang baik membantu
menyampaikan pesan lebih efektif, dan lebih mudah menerima perubahan.
Negotiation
Emosi yang baik dapat
memperlancar jalannya negosiasi karena masing-masing pihak lebih
tenang dan sabar dalam bernegosiasi. Emosi yang buruk menyebabkan
negosiasi menjadi tidak efektif.
Customer Service
Jika pelayan sedang dalam emosi
yang buruk, maka emosi ini dapat ditularkan ke pelanggan yang sedang
dilayani sehingga emosi konsumen menjadi buruk. Hal ini
disebut emotional contagion
atau penularan emosi.
Job AttitudeTerkadang emosi di tempat kerja dapat ikut terbawa sampai ke rumah, tetapi jarang terbawa sampai ke esokan harinya di tempat kerja.
Deviant Workplace Behaviors
Mereka yang
merasakan emosi negatif
kemunginan terlibat
dalam perilaku
menyimpang di
tempat kerja.
- How Managers Can Influence Moods
Ketika pemimpin sedang dalam
keaadaan yang baik, anggota kelompok akan menjadi lebih positif, dan
hasilnya mereka akan bekerjasama dengan lebih baik. Memilih anggota
tim yang positif dapat memberikan efek yang positif karena engergi
positif mengalir di antara anggota.
PERSONALITY
- What is Personality ?
kepribadian,yang mereka maksud
adalah konsep dinamis membahas pertumbuhan dan perkembangan dari
keseluruhan sistem psikologi seseorang.
Defining personality
Kepribadian sebagai keseluruhan jalan dimana suatu indivdu bertindak
dan berinteraksi dengan lingkungan serta sesama.
Measuring personality. Tes
kepribadian berguna dalam mengambil keputusan dan membantu manager
untuk memperkirakan siapa yang terbaik untuk suatu pekerjaan.Cara
yang paling umum dalam mengukur kepribadian adalah melalui Laporan
diri,dimana seseorang mengevaluasi diri mereka sendiri dalam beberapa
faktor. Masalahnya adalah keakuratan, seorang calon pegawai yang
berpotensi dapat berada dalam suasaana hati yang buruk ketika
mengikuti tes,akibatnya dapat membuat nilainya kurang baik dan akurat
.
Penentu kepribadian.
Kepribadian merupakan hasil dari keturunan dan lingkungan.
Keturunan. mengarah ke
factor yang ditentukan pada saat pembuahan.Struktur
fisik,keaktifan,jenis kelamin,tempramen,komposisi otot,dan reflek
secara umum dianggap dipengaruhi oleh orang tua kita.
- The Myres –Briggs Type Indicator
The Myres –Briggs Type
Indicator (MBTI) adalah instrumen penilaian
kepribadian yang paling
luas dan
paling sering digunakan di dunia. Ini
adalah tes kepribadian 100-pertanyaan yang berisi tentang
bagaimana perasaan dan tindakan seseorang pada situasi tertentu.
Atas dasar jawaban individu yang diberikan
kepada peserta tes, mereka diklasifikasikan
sebagai Extroverted vs
Introverted (E atau I), Sensing vs
Intuitive (S atau
I), Thinking vs
Feeling (T
atau F), dan menilai atau memahami (J atau P). Istilah-istilah ini
didefinisikan sebagai berikut:
Extroverted
vs Introverted
Individu-Ekstrover bersifat senang bersosialisasi, dan tegas. Sedangkan Introvert cenderung pendiam dan pemalu. Sensing vs Intuitive
individu-Sensing adalah orang yang praktis dan tertib pada situasi apapun,
mereka juga fokus pada detail. Intuitif mengandalkan proses tak sadar dan melihat besar gambar.
Thinking vs Feeling individu-thinking menggunakan nalar dan logika untuk menangani masalah. sedangkan Feeling bergantung pada nilai-nilai dan emosi pribadi mereka. Judging vs Perceiving Individu-Judging ini selalu ingin mengontrol dan lebih memilih cara mereka sendiri untuk memerintahkan seseorang dan lebih terstruktur. Sedangkan tipe Perceiving cenderung fleksibel dan spontan dalam melakukan sesuatu.
Individu-Ekstrover bersifat senang bersosialisasi, dan tegas. Sedangkan Introvert cenderung pendiam dan pemalu. Sensing vs Intuitive
individu-Sensing adalah orang yang praktis dan tertib pada situasi apapun,
mereka juga fokus pada detail. Intuitif mengandalkan proses tak sadar dan melihat besar gambar.
Thinking vs Feeling individu-thinking menggunakan nalar dan logika untuk menangani masalah. sedangkan Feeling bergantung pada nilai-nilai dan emosi pribadi mereka. Judging vs Perceiving Individu-Judging ini selalu ingin mengontrol dan lebih memilih cara mereka sendiri untuk memerintahkan seseorang dan lebih terstruktur. Sedangkan tipe Perceiving cenderung fleksibel dan spontan dalam melakukan sesuatu.
- The Big Five Personality Model
MBTI mungkin tidak mempunyai
bukti pendukung yang kuat, tetapi hasil penelitian mendukung thesis
dari Big Five Model-yaitu lima dimensi dasar yang menutupi dan
mengarahkan berbagai variasi dalam kepribadian manusia. The Big Five
factors adalah sebagai berikut :
Extraversion
Dimensi Extraversion
menggambarkan tingkat kenyamanan kita dengan hubungan. Extraverts
cenderung untuk lebih terbuka dan social sementara introverts lebih
tertutup dan pendiam
Agreeblenes
Dimensi Agreebleness mengacu pada
penerimaan seseorang terhadap orang lain. Agreeable yang tinggi
berarti orang tersebut kooperatif, hangat,dan trusting.
Sementara orang dengan agreeableness yang rendah cenderung
antagonistic dan tidak setuju.
Conscientiousness
Dimensi conscientiousness adalah
ukuran dari ketahanan diri. Nilai yang tinggi berarti orang tersebut
bertanggung jawab, terorganisasi, dapat diandalkan, dan tekun.
Emotional Stability
Dimensi emotional stability
menunjukkan kemampuan seseorang untuk menghadapi tekanan. Skor yang
tinggi berarti tenang, percaya diri, dan aman.
Opennes to Experience
Dimensi ini menunjukkan jangkauan
dari ketertarikan dan kemenarikan akan hal baru.
- Other personality Traits Relevant to OB
Berikut ini adalah ciri-ciri yang
dapat menggambarkan kepribadian seseorang.
Core self-evaluation
Jika orang memiliki penilaian
atau evaluasi terhadap dirinya positif, maka ia akan berperilaku
positif juga, efektif dalam kerja , dan mampu mengendalikan
lingkungan mereka, begitu juga sebaliknya.
Machiavellianism
Seseorang yang memiliki
Machiavellianism tinggi, adalah seseorang yang pragmatis, mampu
menjaga emosi, dan mampu menentukan cara.
Narcissism
Seseorang yang memilki narsisme
tinggi memiliki rasa orang paling penting, membutuhkan kekaguman
berlebihan, memiliki rasa hak, dan sombong. Tetapi orang narsis
memiliki karismatik dan dapat menjadi pemimpin.
Self-monitoring
individu dengan self monitoring
tinggi cenderung fleksibel, penyesuaian dirinya baik dan cerdas
sehingga cenderung lebih cepat mempelajari apa yang menjadi tuntutan
di lingkungannya pada situasi tertentu.
- High self monitoring dengan mudah berbaur dengan situasi sosial, mengetahui apa yang harus dilakukan atau mengatakan dengan setiap orang.
- Low self monitoring adalah suatu sikap bertindak sendiri terlepas dari situasi, sehingga mereka jarang sesuai dengan norma-norma pengaturan sosial. Low self monitoring yang kurang peka terhadap isyarat-isyarat sosial, dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengubah perilaku mereka dari satu situasi ke situasi lain.
Risk taking
Kecenderungan untuk melakukan
hal-hal yang beresiko tinggi atau berbahaya.
Proactive personality
Kepribadian Proaktif dapat
mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Jadi terjadi hubungan timbal
balik antara lingkungan dan individu.
Contoh Kasus :
Emosi, Buruh Bangunan Ayunkan Pedang bak Pendekar
Prabowo - Okezone
Selasa, 4 Juni 2013 22:04 wib

Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
YOGYAKARTA - Buruh bangunan AN alias Agung (20), warga Jatimulyo, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta, berlagak laksana pendekar dengan mengayunkan pedang untuk melukai tetangganya, Bujana (40).
Beruntung saat kejadian Bujana berhasil menghindar, sehingga tidak terluka. Beberapa tetangga di lokasi kejadian langsung mengamankan Agung. Meski tidak menimbulkan korban, namun tindakan pelaku dianggap membahayakan nyawa orang lain.
"Permasalahannya itu hanya saling ejek-ejekan satu sama lain saat mengerjakan pembangunan padat karya di perkampungan," kata warga setempat yang tak mau ditulis namanya, Selasa (4/6/2013).
Merasa tidak terima karena ejekan, lanjut dia, Agung menantang berkelahi hingga terjadi ketegangan. Namun, ketegangan itu bisa diredam oleh warga lainnya.
Saat itulah, Agung pulang ke rumah mengambil sebilah pedang dengan panjang kurang lebih 100 sentimeter. Dia kembali ke lokasi pembangunan padat karya di kampungnya untuk mencari Bujana.
Melihat itu, Bujana kabur pergi menghindar. Namun, Agung mengejar sambil mengayun-ayunkan pedang yang dibawanya. Beberapa warga bertindak cepat dengan mengamankan pelaku dan melaporkan ke polisi. Mendapat laporan, polisi segera menuju ke lokasi kejadian dan mengamankan Agung berikut senjata jenis pedang.
Humas Polsekta Tegalrejo, Aiptu Agus Suwarta, membenarkan peristiwa yang terjadi sekira pukul 15.30 WIB, Senin 3 Juni. Agung mengaku terpancing emosi karena terpengaruh minuman keras.
"Emosinya tidak terkontrol karena mengonsumsi minuman keras, dia masih diperiksa anggota Reskrim untuk dikembangkan," papar Agus.
Senjata berupa pedang turut diamankan sebagai barang bukti. Meski senjata itu belum dipergunakan untuk melukai, tetapi yang bersangkutan tetap diproses hukum.
"Soal kepemilikan senjata tajam jelas masuk UU Darurat, sedangkan soal ancaman hukuman masih dilakukan pemerikasaan intensif," pungkasnya.
Beruntung saat kejadian Bujana berhasil menghindar, sehingga tidak terluka. Beberapa tetangga di lokasi kejadian langsung mengamankan Agung. Meski tidak menimbulkan korban, namun tindakan pelaku dianggap membahayakan nyawa orang lain.
"Permasalahannya itu hanya saling ejek-ejekan satu sama lain saat mengerjakan pembangunan padat karya di perkampungan," kata warga setempat yang tak mau ditulis namanya, Selasa (4/6/2013).
Merasa tidak terima karena ejekan, lanjut dia, Agung menantang berkelahi hingga terjadi ketegangan. Namun, ketegangan itu bisa diredam oleh warga lainnya.
Saat itulah, Agung pulang ke rumah mengambil sebilah pedang dengan panjang kurang lebih 100 sentimeter. Dia kembali ke lokasi pembangunan padat karya di kampungnya untuk mencari Bujana.
Melihat itu, Bujana kabur pergi menghindar. Namun, Agung mengejar sambil mengayun-ayunkan pedang yang dibawanya. Beberapa warga bertindak cepat dengan mengamankan pelaku dan melaporkan ke polisi. Mendapat laporan, polisi segera menuju ke lokasi kejadian dan mengamankan Agung berikut senjata jenis pedang.
Humas Polsekta Tegalrejo, Aiptu Agus Suwarta, membenarkan peristiwa yang terjadi sekira pukul 15.30 WIB, Senin 3 Juni. Agung mengaku terpancing emosi karena terpengaruh minuman keras.
"Emosinya tidak terkontrol karena mengonsumsi minuman keras, dia masih diperiksa anggota Reskrim untuk dikembangkan," papar Agus.
Senjata berupa pedang turut diamankan sebagai barang bukti. Meski senjata itu belum dipergunakan untuk melukai, tetapi yang bersangkutan tetap diproses hukum.
"Soal kepemilikan senjata tajam jelas masuk UU Darurat, sedangkan soal ancaman hukuman masih dilakukan pemerikasaan intensif," pungkasnya.
Analisa
Menurut kelompok kami Agung adalah seorang yang memiliiki EQ yang sangat buruk, sehingga tidak bisa mengendalikan emosi yang ada dalam dirinya ketika masalah sederhana terjadi Agung dengan sembarangan melampiaskan emosi amarahnya. Menurut kami hal itu terjadi juga bisa disebabkan karena faktor ekonomi dan pekerjaan. Berikut ini adalah penjabarannya :
-Profesinya sebagai buruh bangunan mungkin menyebabkan dia kurang tidur dan kurang tidur mempengaruhi suasana hati. Siswa dan pekerja dewasa yang
kurang tidur menunjukkan kondisi yang lebih kelelahan,kemarahan,dan
permusuhan.
-Stress yang bisa saja timbul karena upah yang diterima oleh Agung sebagai buruh bangunan sangatlah minim sehingga tidak mencukupi biaya untuk hidup juga bisa saja mempengaruhi suasana hati.
-Kepribadian juga tidak bisa dipungkiri sebagai faktor yang berpengaruh pada emosi dan mood sesorang, kepribadian yang dimiliki Agung mungkin adalah keras , sehingga cara dia untuk melampiaskan emosinya adlah denngan menggunakan kekerasan fisik.
Agung dalam kasus ini menujukan secara langsung degan tindakan emosi yang dia alami. Dia tidak menyembunyikan atau tidak menahan diri ketika emosi berupa amarah itu datang. Ditambah faktor-faktor diatas yang kami analisa bisa saja menyebabkan kasus itu terjadi, ditambah lagi agung merupakan seorang peminum minuman keras, orang yang suka minum minuman keras biasanya terindikasi adalah orang yang stress yang berusaha mencari pencerahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar