Rabu, 19 Maret 2014

Rangkuman dan studi case dari presentasi kelompok 2

EMOTION AND MOOD


  1. Emotion And Mood
Ada 3 bagian penting dalam emotion and mood yaitu:
Afeksi : nada perasaan (bagaimana kita merasakan sesuatu), hanya dirasakan di 'dalam' (di pendam). Contohnya saat kita merasa jengkel dengan seseorang tapi kita bersikap biasa saja saat bertemu orang tersebut .Emosi : Emosi adalah perasaan intens yang ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu, dapat juga dikatakan reaksi terhadap seseorang terhadap kejadian . contohnya saat kita sedih air mata kita mengalir.
Mood : dapat disebut suasana hati (respon yang terjadi setelah merasakan), melibatkan aspek biologis dan durasi terjadinya biasanya panjang/lama. Terkadang mood muncul tiba-tiba karena adanya suatu hal yang memancingnya keluar. Contohnya pada pagi hari seseorang merasa baik-baik saja, tetapi tiba-tiba moodnya berubah menjadi buruk saat barang yang dimilikinya hilang.


The Basic Emotions
Emosi sebenarnya hanya terdiri dari sedikit emosi dasar saja. Selebihnya adalah perpaduan antara emosi-emosi dasar itu. Misalnya Paul Ekman, salah seorang peneliti emosi paling terkemuka, menunjukkan bahwa manusia memiliki 6 emosi dasar, yakni ‘fear’ (takut), ‘anger’ (marah), ‘sadness’ (sedih), ‘joy’ (bahagia), ‘disgust’ (jijik) dan ‘surprise’ (terkejut). Emosi dasar itu dipercaya dimiliki oleh semua manusia dari budaya manapun juga.


  1. Do Emotions Make us Irrational ?
Memuculkan emosi terkadang membuat kita merasa lemah, rapuh bahkan dapat dibenci oleh orang lain, oleh karena itu menurut beberapa ahli memunculkan emosi di tempat kerja tidak disarankan karena akan mempengaruhi kinerja karyawan. Padahal tidak semua pandangan ahli benar karena memunculkan emosi khususnya di dunia kerja dapat membantu kita untuk mengambil keputusan yang rasional, serta dapat membuat kita lebih memahami dunia sekitar, dan hidup kita tidak menjadi datar-datar saja. Hal ini juga telah dibuktikan lewat beberapa penelitian. Jadi menampilkan emosi itu sah-sah saja dan rasional karena kita semua adalah mahkluk hidup yang dapat merasakan.
Mood as Positive and Negative Affect
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan emosi adalah tergantung positif atau negatifnya mereka. Emosi positif seperti kegembiraan dan rasa syukur mengekspresikan evaluasi yang menguntungkan atau perasaan. Emosi-emosi negatif seperti kemarahan atau rasa bersalah. Ingat bahwa emosi tidak bisa netral. Menjadi netral berarti nonemotional
Positive Affect
Berdampak positif sebagai suasana hati yang terdiri dari positif emosi seperti kegembiraan, keyakinan diri, keceriaan, kebosanan, kelesuan, kelelahan pada akhir rendah.
Negative Affect
Pengaruh negatif adalah suasana hati yang terdiri dari kegelisahan, stres, dan kecemasan, relaksasi, ketenangan pada akhir rendah. Perhatikan bahwa positif dan negatif mempengaruhi adalah suasana hati.
  1. Sources Of Emotions And Moods


Kepribadian. Suasana hati dan emosi setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh kepribadian orang tersebut.
Hari dalam seminggu dan waktu dalam satu hari adalah suatu keadaan dimana emosi dan mood seseorang berada dalam kondisi yang paling baik dalam suatu hari. Kebanyakan dari kita akan merasa senang di akhir minggu sedangkan merasa lesu atau mudah marah saat di awal minggu. Hal ini dikarenakan kita senang akan mempunyai waktu refreshing di akhir minggu dan merasa buruk saat awal minggu karena tugas dan rutinitas yang harus dihadapi.
Cuaca.cuaca hanya berpengaruh kecil terhadap suasana hati. Meskipun cuaca cerah tapi terkadang kita juga merasa bad mood.
Stress. kegiatan sehari-hari yang menyibukkan dapat membuat suasana hati menjadi buruk.
Aktivitas sosial.aktivitas sosial dapat meningkatkan suasana hati yang baik. Terutama aktivitas yang dilakukan bersama teman atau keluarga.
Tidur.Jika kurang tidur akan menunjukkan kondisi yang lebih kelelahan,kemarahan,dan permusuhan serta berpengaruh saat pengambilan keputusan dan mengakibatkan kesulitan dalam mengontrol emosi.
Olah Raga. dengan berolah raga kita dapat memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik dan dapat mengurangi stress.
Umur. Umur juga mempengaruhi emosi seseorang. Semakin tua seseorangmaka emosi negatifnya akan semakin berkurang dan suasana hati yang positif akan bertahan lebih lama.
Jenis kelamin. Wanita lebih sering mengalami dan menunjukkan emosi positif dan negative,kecuali kemarahan. Pria lebih sering menunjukkan emosi yang kuat seperti kemarahan,sedangkan wanita menunjukkan emosi yang lebih rendah seperti sedih dan ketakutan.
  1. Emotional Labor
Tantangan yang sebenarnya adalah ketika karyawan harus memproyeksikan satu emosi sementara
secara bersamaan merasakan lain . Kesenjangan ini adalah disonansi emosional. Jika hal itu tidak segera di atasi, akan menyebabkan kelelahan emosional, frustasi pada karyawan. Oleh karena itu peningkatan kerja emosional karyawan adalah komponen kunci prestasi kerja yang efektif.


Felt Emotions VS Displayed emotion
Felt emotions adalah perasaan / emosi sesunguhnya dari diri seseorang, merupakan emosi bawaan dari seseorang, dan tidak bisa dipelajari, sedangkan displayed emotion adalah emosi yang harus dipenuhi oleh pekerja atas suatu jabatan yang ia duduki, atau kata lain adalah emosi karena tuntutan pekerjaan dan bisa dipelajari oleh seseorang. Di dalam displayed emotion itu juga terdapat dua jenis, yaitu surface acting, dan deep acting. Surface acting hanya bersifat pura-pura saja agar tampak ramah di depan orang atau konsumen padahal sebenarnya tidak. Sedangkan pada deep acting, mereka lebih mendalami dalam melakukan displayed emotion, seseorang berusaha untuk lebih memahami perasaan konsumennya.
Affective Event’s Theory
Affective Events Theory (AET) menunjukan bahwa karyawan bereaksi secara emosional terhadap hal-hal yang terjadi di tempat kerja dan reaksi ini mempengaruhi kinerja dan kepuasan mereka. Contohnya saat seorang pegawai melakukan kesalahan dan dimarahi oleh bosnya serta di ancam akan dipecat, pegawai tersebut akan merasa putus asa dan menyebabkan dia tidak focus dengan pekerjaannya. Hal ini mengakibatkan kinerjanya semakin memburuk. Tetapi lain ceritanya jika seorang pegawai diberi pujian atas kinerjanya dan diberikan bonus tambahan , maka pegawai itu akan senang dan kinerjanya semakin membaik.
  1. Emotional Intelligence
Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui emosi di dalam diri sendiri dan orang lain, mengerti maksud dari emosi tersebut dan mengatur emosi seseorang menurut cascading model. Biasanya seseorang yang mampu mengambil keputusan yang baik cenderung untuk tidak melibatkan pusat emosi otak dalam proses pengambilan keputusan dan lebih menekankan pada penggunaan bagian kognitif dalam otak mereka.


The Case For EI
Ada beberapa pendapat yang mendukung EI, yaitu :
  • Intuitive Appeal
Intuisi membuat seseorang dapat mendeteksi emosi orang lain, mengontrol emosinya sendiri, dan mengatasi interaksi social dengan baik, serta mempunyai keunggulan di dalam dunia bisnis.
  • EI Predicts Critreria That Matter
Bukti menunjukkan bahwa meskipun lemah, EI secara konsisten berhubungan dengan performa kerja.
  • EI is Biologically Based
Orang dengan kerusakan di bagian otak yang mengatur proses emotional mempunyai tingkat inteligensi yang standard dan tidak dapat membuat keputusan yang baik.
The Case Against EI
EI juga mempunyai beragam kritik yang mengatakan EI tidak dapat dipercaya dan tidak bisa diukur.
  • EI Researchers Do Not Agree on Definitions
Ada beberapa definisi tentang EI yang menyebabkan peneliti tidak bisa sepakat akan arti dari EI..
  • EI Can’t Be Measured
Cara pengukuran EI masih tidak jelas.
  • EI is Nothing But Personality With Different Measure
EI sangat dekat dengan kepintaran dan kepribadian sehingga bila mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka EI tidak mempunyai hal khusus untuk ditawarkan.
Emotion Regulation
Emotion regulation adalah untuk mengidentifikasi dan memodifikasi emosi yang dirasakan. Lewat berpikir tentang hal yang menyenangkan, menekan pikiran negatif, mengalihkan perhatian, atau melakukan teknik relaksasi. Tetapi ada efek buruknya yaitu kita menjadi terlalu fokus pada hal yang kita takutkan.
  1. OB Applications of emotions and moods
Emosi dan mood dapat membantu kita dalam beberapa proses yaitu:
Selection
Pengusaha mempertimbangkan karyawan di posisi yang tepat sesuai dengan kemampuannya.
Decision Making
Emosi yang positif dapat membantu kita mengambil keputusan yang baik, sedangkan emosi negative membuat kita tidak dapat mengambil keputusan.
Creativity
Suasana hati yang baik membuat pikiran para pekerja menjadi lebih flexible dan terbuka dalam berkreasi.
Motivation
Mempromosikan para pekerja adalah salah satu cara agar para pekerja memiliki emosi dan suasana hati yang baik, dengan promosi ini mereka juga akan termotivasi dalam bekerja.
Leadership
Menjadi seorang pemimpin harus memiliki emosi yang baik, karena emosi yang baik membantu menyampaikan pesan lebih efektif, dan lebih mudah menerima perubahan.
Negotiation
Emosi yang baik dapat memperlancar jalannya negosiasi karena masing-masing pihak lebih tenang dan sabar dalam bernegosiasi. Emosi yang buruk menyebabkan negosiasi menjadi tidak efektif.
Customer Service
Jika pelayan sedang dalam emosi yang buruk, maka emosi ini dapat ditularkan ke pelanggan yang sedang dilayani sehingga emosi konsumen menjadi buruk. Hal ini disebut emotional contagion atau penularan emosi.
Job Attitude
Terkadang emosi di tempat kerja dapat ikut terbawa sampai ke rumah, tetapi jarang terbawa sampai ke esokan harinya di tempat kerja.
Deviant Workplace Behaviors
Mereka yang merasakan emosi negatif kemunginan terlibat dalam perilaku menyimpang di tempat kerja.
  1. How Managers Can Influence Moods
Ketika pemimpin sedang dalam keaadaan yang baik, anggota kelompok akan menjadi lebih positif, dan hasilnya mereka akan bekerjasama dengan lebih baik. Memilih anggota tim yang positif dapat memberikan efek yang positif karena engergi positif mengalir di antara anggota.
PERSONALITY


  1. What is Personality ?
kepribadian,yang mereka maksud adalah konsep dinamis membahas pertumbuhan dan perkembangan dari keseluruhan sistem psikologi seseorang.
Defining personality Kepribadian sebagai keseluruhan jalan dimana suatu indivdu bertindak dan berinteraksi dengan lingkungan serta sesama.
Measuring personality. Tes kepribadian berguna dalam mengambil keputusan dan membantu manager untuk memperkirakan siapa yang terbaik untuk suatu pekerjaan.Cara yang paling umum dalam mengukur kepribadian adalah melalui Laporan diri,dimana seseorang mengevaluasi diri mereka sendiri dalam beberapa faktor. Masalahnya adalah keakuratan, seorang calon pegawai yang berpotensi dapat berada dalam suasaana hati yang buruk ketika mengikuti tes,akibatnya dapat membuat nilainya kurang baik dan akurat .
Penentu kepribadian. Kepribadian merupakan hasil dari keturunan dan lingkungan.
Keturunan. mengarah ke factor yang ditentukan pada saat pembuahan.Struktur fisik,keaktifan,jenis kelamin,tempramen,komposisi otot,dan reflek secara umum dianggap dipengaruhi oleh orang tua kita.
  1. The Myres –Briggs Type Indicator
The Myres –Briggs Type Indicator (MBTI) adalah instrumen penilaian kepribadian yang paling luas dan paling sering digunakan di dunia. Ini adalah tes kepribadian 100-pertanyaan yang berisi tentang bagaimana perasaan dan tindakan seseorang pada situasi tertentu. Atas dasar jawaban individu yang diberikan kepada peserta tes, mereka diklasifikasikan sebagai Extroverted vs Introverted (E atau I), Sensing vs Intuitive (S atau I), Thinking vs Feeling (T atau F), dan menilai atau memahami (J atau P). Istilah-istilah ini didefinisikan sebagai berikut:
Extroverted vs Introverted
Individu-Ekstrover bersifat senang bersosialisasi, dan tegas. Sedangkan Introvert cenderung pendiam dan pemalu. Sensing vs Intuitive
individu-Sensing adalah orang yang praktis dan tertib pada situasi apapun,
mereka juga fokus pada detail. Intuitif mengandalkan proses tak sadar dan melihat besar gambar.
Thinking vs Feeling individu-thinking menggunakan nalar dan logika untuk menangani masalah. sedangkan Feeling bergantung pada nilai-nilai dan emosi pribadi mereka. Judging vs Perceiving Individu-Judging ini selalu ingin mengontrol dan lebih memilih cara mereka sendiri untuk memerintahkan seseorang dan lebih terstruktur. Sedangkan tipe Perceiving cenderung fleksibel dan spontan dalam melakukan sesuatu.
  1. The Big Five Personality Model
MBTI mungkin tidak mempunyai bukti pendukung yang kuat, tetapi hasil penelitian mendukung thesis dari Big Five Model-yaitu lima dimensi dasar yang menutupi dan mengarahkan berbagai variasi dalam kepribadian manusia. The Big Five factors adalah sebagai berikut :
Extraversion
Dimensi Extraversion menggambarkan tingkat kenyamanan kita dengan hubungan. Extraverts cenderung untuk lebih terbuka dan social sementara introverts lebih tertutup dan pendiam
Agreeblenes
Dimensi Agreebleness mengacu pada penerimaan seseorang terhadap orang lain. Agreeable yang tinggi berarti orang tersebut kooperatif, hangat,dan trusting. Sementara orang dengan agreeableness yang rendah cenderung antagonistic dan tidak setuju.
Conscientiousness
Dimensi conscientiousness adalah ukuran dari ketahanan diri. Nilai yang tinggi berarti orang tersebut bertanggung jawab, terorganisasi, dapat diandalkan, dan tekun.
Emotional Stability
Dimensi emotional stability menunjukkan kemampuan seseorang untuk menghadapi tekanan. Skor yang tinggi berarti tenang, percaya diri, dan aman.
Opennes to Experience
Dimensi ini menunjukkan jangkauan dari ketertarikan dan kemenarikan akan hal baru.
  1. Other personality Traits Relevant to OB
Berikut ini adalah ciri-ciri yang dapat menggambarkan kepribadian seseorang.
Core self-evaluation
Jika orang memiliki penilaian atau evaluasi terhadap dirinya positif, maka ia akan berperilaku positif juga, efektif dalam kerja , dan mampu mengendalikan lingkungan mereka, begitu juga sebaliknya.
Machiavellianism
Seseorang yang memiliki Machiavellianism tinggi, adalah seseorang yang pragmatis, mampu menjaga emosi, dan mampu menentukan cara.
Narcissism
Seseorang yang memilki narsisme tinggi memiliki rasa orang paling penting, membutuhkan kekaguman berlebihan, memiliki rasa hak, dan sombong. Tetapi orang narsis memiliki karismatik dan dapat menjadi pemimpin.
Self-monitoring
individu dengan self monitoring tinggi cenderung fleksibel, penyesuaian dirinya baik dan cerdas sehingga cenderung lebih cepat mempelajari apa yang menjadi tuntutan di lingkungannya pada situasi tertentu.
  • High self monitoring dengan mudah berbaur dengan situasi sosial, mengetahui apa yang harus dilakukan atau mengatakan dengan setiap orang.
  • Low self monitoring adalah suatu sikap bertindak sendiri terlepas dari situasi, sehingga mereka jarang sesuai dengan norma-norma pengaturan sosial. Low self monitoring yang kurang peka terhadap isyarat-isyarat sosial, dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengubah perilaku mereka dari satu situasi ke situasi lain.
Risk taking
Kecenderungan untuk melakukan hal-hal yang beresiko tinggi atau berbahaya.
Proactive personality

Kepribadian Proaktif dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Jadi terjadi hubungan timbal balik antara lingkungan dan individu.




Contoh Kasus :

Emosi, Buruh Bangunan Ayunkan Pedang bak Pendekar

Prabowo - Okezone
Selasa, 4 Juni 2013 22:04 wib
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
YOGYAKARTA - Buruh bangunan AN alias Agung (20), warga Jatimulyo, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta, berlagak laksana pendekar dengan mengayunkan pedang untuk melukai tetangganya, Bujana (40).

Beruntung saat kejadian Bujana berhasil menghindar, sehingga tidak terluka. Beberapa tetangga di lokasi kejadian langsung mengamankan Agung. Meski tidak menimbulkan korban, namun tindakan pelaku dianggap membahayakan nyawa orang lain.

"Permasalahannya itu hanya saling ejek-ejekan satu sama lain saat mengerjakan pembangunan padat karya di perkampungan," kata warga setempat yang tak mau ditulis namanya, Selasa (4/6/2013).

Merasa tidak terima karena ejekan, lanjut dia, Agung menantang berkelahi hingga terjadi ketegangan. Namun, ketegangan itu bisa diredam oleh warga lainnya.

Saat itulah, Agung pulang ke rumah mengambil sebilah pedang dengan panjang kurang lebih 100 sentimeter. Dia kembali ke lokasi pembangunan padat karya di kampungnya untuk mencari Bujana.

Melihat itu, Bujana kabur pergi menghindar. Namun, Agung mengejar sambil mengayun-ayunkan pedang yang dibawanya. Beberapa warga bertindak cepat dengan mengamankan pelaku dan melaporkan ke polisi. Mendapat laporan, polisi segera menuju ke lokasi kejadian dan mengamankan Agung berikut senjata jenis pedang.

Humas Polsekta Tegalrejo, Aiptu Agus Suwarta, membenarkan peristiwa yang terjadi sekira pukul 15.30 WIB, Senin 3 Juni. Agung mengaku terpancing emosi karena terpengaruh minuman keras.

"Emosinya tidak terkontrol karena mengonsumsi minuman keras, dia masih diperiksa anggota Reskrim untuk dikembangkan," papar Agus.

Senjata berupa pedang turut diamankan sebagai barang bukti. Meski senjata itu belum dipergunakan untuk melukai, tetapi yang bersangkutan tetap diproses hukum.

"Soal kepemilikan senjata tajam jelas masuk UU Darurat, sedangkan soal ancaman hukuman masih dilakukan pemerikasaan intensif," pungkasnya. 


Analisa 
Menurut kelompok kami Agung adalah seorang yang memiliiki EQ yang sangat buruk, sehingga tidak bisa mengendalikan emosi yang ada dalam dirinya ketika masalah sederhana terjadi Agung dengan sembarangan melampiaskan emosi amarahnya. Menurut kami hal itu terjadi juga bisa disebabkan karena faktor ekonomi dan pekerjaan. Berikut ini adalah penjabarannya :
-Profesinya sebagai buruh bangunan mungkin menyebabkan dia kurang tidur dan kurang tidur mempengaruhi suasana hati. Siswa dan pekerja dewasa yang kurang tidur menunjukkan kondisi yang lebih kelelahan,kemarahan,dan permusuhan.
-Stress yang bisa saja timbul karena upah yang diterima oleh Agung sebagai buruh bangunan sangatlah minim sehingga tidak mencukupi biaya untuk hidup juga bisa saja mempengaruhi suasana hati.
-Kepribadian juga tidak bisa dipungkiri sebagai faktor yang berpengaruh pada emosi dan mood sesorang, kepribadian yang dimiliki Agung mungkin adalah keras , sehingga cara dia untuk melampiaskan emosinya adlah denngan menggunakan kekerasan fisik. 

Agung dalam kasus ini menujukan secara langsung degan tindakan emosi yang dia alami. Dia tidak menyembunyikan atau tidak menahan diri ketika emosi berupa amarah itu datang. Ditambah faktor-faktor diatas yang kami analisa bisa saja menyebabkan kasus itu terjadi, ditambah lagi agung merupakan seorang peminum minuman keras, orang yang suka minum minuman keras biasanya terindikasi adalah orang yang stress yang berusaha mencari pencerahan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar